Connect with us

Business

Aliansi Strategis Raksasa: Indosat, Northstar, dan Arsari Group Bersatu Bangun Infrastruktur Serat Optik Terbuka

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari bisnis.com, Sebuah babak baru dalam percepatan transformasi digital Indonesia dimulai dengan terjalinnya kemitraan strategis antara tiga kekuatan besar industri.

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), sebagai salah satu operator telekomunikasi terbesar di tanah air, menggandeng Northstar Group, firma ekuitas swasta terkemuka di Asia Tenggara dan Arsari Group, konglomerasi bisnis milik pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo. Kolaborasi trilateral ini bertujuan untuk mendirikan sebuah entitas perusahaan baru yang berfokus pada penyediaan infrastruktur serat optik dengan model “akses terbuka” (open access).

Langkah ini dinilai sebagai terobosan signifikan dalam ekosistem telekomunikasi nasional. Konsep open fiber atau serat optik terbuka yang diusung memungkinkan infrastruktur jaringan yang dibangun tidak hanya digunakan secara eksklusif oleh satu operator, melainkan dapat disewakan kepada berbagai penyedia layanan internet (ISP) lainnya.

Model bisnis ini diharapkan mampu menghilangkan inefisiensi akibat tumpang tindih pembangunan kabel optik antar-operator, sehingga biaya penggelaran jaringan menjadi lebih efisien dan penetrasi internet ke daerah-daerah yang belum terjangkau dapat dipercepat secara drastis.

Kehadiran Arsari Group di bawah kepemimpinan Hashim Djojohadikusumo menjadi sorotan utama dalam kesepakatan ini. Keterlibatan Arsari menandai semakin kuatnya jejak investasi grup tersebut di sektor ekonomi digital dan infrastruktur teknologi.

Sebelumnya, Arsari juga telah menunjukkan manuver agresif di sektor serupa, yang mengindikasikan visi jangka panjang untuk menjadi pemain kunci dalam tulang punggung konektivitas digital Indonesia. Sinergi ini menggabungkan keahlian teknis dan basis pelanggan masif dari Indosat, kekuatan modal serta jaringan strategis dari Northstar, dan pengaruh serta dukungan sumber daya dari Arsari Group.

Bagi Indosat, inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar asset-light atau optimalisasi aset, di mana perusahaan berupaya memisahkan fokus antara penyediaan layanan kepada konsumen (servis) dan pengelolaan infrastruktur fisik.

Dengan membagi beban investasi infrastruktur bersama mitra strategis sekelas Northstar dan Arsari, Indosat dapat lebih leluasa bermanuver dalam meningkatkan kualitas layanan digital bagi jutaan pelanggannya tanpa terbebani sepenuhnya oleh biaya modal pembangunan fisik yang sangat besar.

Secara makro, berdirinya perusahaan serat optik terbuka ini diproyeksikan akan memberikan dampak ganda (multiplier effect) bagi perekonomian digital Indonesia. Ketersediaan jaringan internet yang lebih luas dan terjangkau akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi daerah, mendukung digitalisasi UMKM, serta memperluas akses pendidikan dan layanan kesehatan berbasis teknologi.

Kolaborasi ini tidak hanya sekadar aksi korporasi, melainkan sebuah sinyal kuat bahwa pembangunan infrastruktur digital nasional kini menjadi prioritas yang digarap secara gotong royong oleh para pemangku kepentingan utama di industri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *