Nasional
Hujan Deras Picu Luapan Kali Babon, Kawasan Dinar Indah Semarang Terendam Banjir, Penanganan Darurat Dikebut

Semarang (usmnews) – Dikutip dari jateng.tribunnews.com Intensitas curah hujan yang tinggi kembali menjadi tantangan bagi warga Kota Semarang. Pada hari Minggu, 14 Desember 2025, hujan lebat mengguyur wilayah ibu kota Jawa Tengah ini, khususnya di area dataran tinggi (wilayah atas). Fenomena cuaca ekstrem ini, meskipun berlangsung dalam durasi yang relatif singkat yakni sekitar 40 menit, ternyata membawa dampak yang cukup signifikan terhadap debit air di aliran sungai setempat. Akibatnya, Kali Babon tidak mampu menampung lonjakan volume air kiriman tersebut hingga akhirnya meluap dan menerjang kawasan permukiman warga di sekitarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang segera melakukan pemantauan dan pencatatan dampak di lapangan. Data menunjukkan bahwa luapan air sungai secara umum menyebabkan genangan setinggi kurang lebih 20 sentimeter di beberapa titik. Namun, dampak terparah dirasakan oleh warga yang bermukim di perumahan Cluster Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang. Di lokasi ini, banjir merendam area perumahan dengan ketinggian air yang cukup mengkhawatirkan, yakni berkisar antara 40 hingga 50 sentimeter, yang tentunya sangat mengganggu aktivitas dan kenyamanan warga.

Merespons situasi darurat ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, menegaskan bahwa pihaknya bergerak cepat dengan prioritas utama menyurutkan genangan air yang masuk ke rumah-rumah warga. Langkah taktis segera diambil dengan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Tim dari BBWS telah diterjunkan langsung ke lokasi kejadian dengan membawa peralatan pendukung berupa mesin pompa air jenis alcon. Pengoperasian pompa ini diharapkan dapat mempercepat proses pembuangan air dari kawasan permukiman kembali ke saluran pembuangan atau sungai, sehingga banjir dapat segera surut.
Selain penanganan jangka pendek berupa penyedotan air, BPBD juga mendorong adanya langkah mitigasi fisik sementara. Endro menjelaskan rencana penggunaan karung pasir atau sandbag untuk meninggikan tanggul sungai yang kritis. Pengerjaan ini dikoordinasikan langsung dengan pihak BBWS, mengingat kewenangan pengelolaan dan teknis wilayah sungai berada di bawah yurisdiksi instansi tersebut. Peninggian tanggul darurat ini diharapkan mampu menahan limpasan air susulan jika hujan kembali turun dalam waktu dekat.
Tidak berhenti pada penanganan darurat, pemerintah kota juga memikirkan solusi jangka panjang agar mimpi buruk banjir ini tidak terus berulang menimpa warga Dinar Indah. BPBD Kota Semarang tengah menjalin koordinasi intensif dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat.
Fokus utama dari kolaborasi ini adalah perencanaan pembangunan atau peninggian talud secara permanen. Penguatan infrastruktur pengendali banjir ini dinilai sebagai langkah preventif paling krusial untuk memastikan air Kali Babon tetap berada di jalurnya dan tidak lagi melimpas ke permukiman warga di masa mendatang.







