Nasional
Tragedi Memilukan: Sorotan Media Internasional atas Kebakaran Maut Gedung Terra Drone Jakarta

Jakarta (usmnews) – Dikutip dari Kompas.com, Insiden kebakaran fatal yang melanda Gedung Terra Drone di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025, menyita perhatian dunia internasional. Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB ini mengakibatkan 22 orang kehilangan nyawa.
Tragedi ini bermula di lantai satu gedung, yang difungsikan sebagai gudang penyimpanan. Menurut keterangan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, api dipicu oleh baterai drone yang terbakar saat proses pengisian daya.
Meskipun para karyawan sempat berupaya memadamkan api secara mandiri, keberadaan bahan-bahan mudah terbakar di gudang menyebabkan api menjalar dengan sangat cepat hingga asap tebal membumbung ke lantai enam.

Situasi menjadi sangat kacau karena kebakaran terjadi bertepatan dengan jam istirahat makan siang. Sebagian karyawan yang berada di luar gedung selamat, namun mereka yang memilih beristirahat di dalam kantor, mulai dari lantai dua hingga lantai enam, terjebak oleh kepungan asap dan api. Peristiwa ini tidak luput dari pantauan berbagai kantor berita asing yang menyoroti aspek-aspek berbeda dari tragedi tersebut.
Lensa Media Asing terhadap Insiden Terra Drone

Pemberitaan mengenai kebakaran ini meluas hingga ke mancanegara, dengan berbagai media besar memberikan perspektif mereka:
- Reuters menyoroti profil perusahaan Terra Drone Indonesia sebagai unit dari Terra Drone Corporation asal Jepang, yang bergerak di sektor survei udara untuk pertambangan dan pertanian. Laporan mereka berfokus pada proses evakuasi dramatis, di mana petugas pemadam kebakaran terlihat membawa kantong jenazah sementara beberapa karyawan berhasil menyelamatkan diri menggunakan tangga portabel. Reuters juga mengutip pernyataan manajemen perusahaan yang meminta maaf dan berkomitmen mendukung investigasi forensik kepolisian.
- Channel News Asia (CNA) dari Singapura memberikan laporan mendalam mengenai skala respons darurat. Mereka mencatat dikerahkannya 100 personel dan 29 unit mobil pemadam kebakaran oleh Dinas Gulkarmat Jakarta. CNA juga memuat kesaksian warga bernama Nurhayati yang menggambarkan betapa ganasnya api saat petugas tiba. Selain korban jiwa, CNA melaporkan adanya 19 orang yang berhasil selamat setelah melarikan diri ke atap gedung.
- Anadolu Ajansı dari Turki memberikan rincian demografis para korban. Dalam laporannya, disebutkan bahwa dari 22 korban tewas, 15 di antaranya adalah perempuan dan 7 laki-laki. Media ini menekankan bahwa ledakan baterai drone menjadi pemicu utama yang membuat api menyebar ke hampir seluruh bangunan tujuh lantai tersebut sebelum akhirnya berhasil dikendalikan oleh petugas.
- Los Angeles (LA) Times dari Amerika Serikat mengangkat sisi humanis dan tragis dari peristiwa ini. Mereka melaporkan fakta memilukan bahwa salah satu korban tewas adalah seorang ibu hamil. Laporan tersebut juga memuat kesaksian Intan Puspita, warga setempat yang mendengar suara ledakan keras sebelum melihat karyawan berhamburan keluar. Kepanikan warga sekitar akibat asap hitam yang pekat juga menjadi sorotan utama dalam artikel mereka.
Hingga saat ini, pihak kepolisian melalui tim laboratorium forensik masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti kebakaran, meskipun dugaan kuat mengarah pada korsleting baterai drone.
Tragedi ini menjadi catatan kelam bagi industri teknologi di Jakarta dan menjadi peringatan keras akan pentingnya standar keselamatan kerja yang ketat.







