Lifestyle
Kacang dan Asam Lambung: Mengenal Cara Aman Mengonsumsi Camilan Sehat untuk Penderita GERD

Semarang (usmnews) – Dikutip CNN Indonesia Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan merupakan gangguan kesehatan yang sangat umum terjadi. Kondisi ini seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman yang mengganggu, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), perut kembung, mual, hingga munculnya rasa asam di mulut akibat refluks asam. Gejala-gejala ini dipicu oleh melemahnya katup otot yang berfungsi sebagai pembatas antara kerongkongan dan lambung, yang dikenal sebagai Lower Esophageal Sphincter (LES). Ketika katup ini tidak berfungsi optimal, asam lambung akan dengan mudah kembali naik ke esofagus.
Dalam upaya meredakan gejala dan mencegah kekambuhan GERD, pengaturan pola makan menjadi kunci utama yang jauh lebih krusial dibandingkan hanya mengandalkan obat-obatan dalam jangka panjang. Makanan yang dikonsumsi harus diseleksi dengan hati-hati karena beberapa jenis makanan berpotensi memperparah kondisi. Lantas, bagaimana posisi kacang-kacangan dalam diet penderita GERD?
Bagi para penderita asam lambung kronis, kabar baiknya adalah kacang-kacangan tidak termasuk dalam daftar makanan yang dilarang untuk dikonsumsi. Sebaliknya, kacang justru dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang membantu pemulihan. Kandungan nutrisi pada kacang, seperti antioksidan dan jenis lemak baik yang menyehatkan, ternyata memiliki peran positif. Nutrisi ini dipercaya mampu membantu memulihkan dan memperbaiki fungsi katup pembatas antara lambung dan kerongkongan, yaitu LES. Dengan menguatnya fungsi katup ini, potensi asam lambung untuk naik atau refluks dapat diminimalkan, sehingga gejala GERD pun dapat mereda.
Meskipun secara inheren bermanfaat, ada satu aspek yang wajib diperhatikan secara ketat oleh penderita GERD: cara pengolahan kacang. Manfaat yang terkandung dalam kacang dapat dengan mudah berbalik menjadi pemicu asam lambung jika diolah dengan metode yang salah. Untuk memastikan keamanan dan menghindari kekambuhan gejala, penderita GERD sangat disarankan untuk mengonsumsi kacang-kacangan dengan cara yang paling alami dan rendah lemak, yaitu dengan direbus atau dikukus. Proses pengolahan ini menjaga kandungan lemak kacang tetap alami dan tidak bertambah dari sumber luar.

Sebaliknya, penderita GERD wajib menghindari kacang-kacangan yang diolah melalui proses penggorengan, pembakaran, atau yang dibumbui dengan rasa pedas. Kacang yang digoreng memiliki kandungan lemak yang jauh lebih tinggi. Lemak, terutama dalam jumlah berlebihan, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna, yang dapat menyebabkan lambung terisi penuh dan meningkatkan tekanan pada LES. Sementara itu, bumbu pedas mengandung zat iritan yang secara langsung dapat memicu peningkatan produksi asam lambung dan iritasi pada dinding esofagus yang sudah sensitif. Oleh karena itu, kacang yang diolah dengan metode-metode tersebut berpotensi besar memicu peningkatan asam lambung dan memperburuk gejala yang dirasakan.
Selain menerapkan diet yang hati-hati, termasuk memilih kacang yang direbus atau dikukus, kunci keberhasilan pencegahan GERD kambuh adalah dengan menjaga gaya hidup secara keseluruhan. Hal ini mencakup komitmen untuk rajin berolahraga, menjaga berat badan agar tetap ideal, serta yang tak kalah penting, mengelola stres atau kecemasan. Dengan kombinasi pola makan cerdas (termasuk mengonsumsi kacang dengan cara yang benar) dan gaya hidup sehat, penderita GERD dapat meminimalkan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh penyakit ini.







