Tech
Badai Harga Komponen: Mengapa Harga RAM di Indonesia Meroket?

Semarang (usmnews) – Dikutip dari Kompascom Bagi para perakit PC dan penggemar teknologi di Indonesia, akhir tahun 2025 membawa kabar yang kurang menyenangkan. Harga komponen memori, khususnya RAM (Random Access Memory), dilaporkan mengalami kenaikan yang signifikan di pasaran tanah air. Fenomena ini bukan sekadar isu spekulasi pedagang lokal, melainkan dampak langsung dari perubahan drastis dalam rantai pasok teknologi global.Berdasarkan penjelasan dari berbagai distributor komponen PC di Indonesia, kenaikan harga ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari beberapa faktor kunci yang terjadi di industri semikonduktor dunia. Berikut adalah rincian penjelasan mengapa harga RAM kini melambung tinggi:
1. “Kiamat” Stok Akibat Ledakan Artificial Intelligence (AI)Alasan utama dan terbesar yang disoroti oleh distributor adalah “AI Supercycle”. Permintaan global terhadap server AI (seperti yang digunakan untuk menjalankan ChatGPT, Gemini, dll) meledak di luar prediksi. Server-server ini membutuhkan jenis memori khusus yang disebut HBM (High Bandwidth Memory) dalam jumlah yang masif.Karena keuntungan menjual memori ke raksasa teknologi (Data Center) jauh lebih besar, produsen chip utama dunia—seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron—mengalihkan kapasitas pabrik mereka secara besar-besaran. Jalur produksi yang sebelumnya digunakan untuk mencetak RAM PC konsumen (DDR4 dan DDR5 standar) kini diubah untuk memproduksi memori server AI. Akibatnya, “jatah” chip untuk pasar konsumer menjadi sangat langka.

2. Transisi Produksi dan Prioritas Pabrikan, distributor di Indonesia menjelaskan bahwa mereka kesulitan mendapatkan alokasi stok. Pabrikan global kini lebih memprioritaskan pembuatan chip high-end untuk korporasi. Selain itu, ada isu teknis di mana memproduksi memori tipe baru (seperti HBM3E) jauh lebih rumit dan memakan waktu (yield rate rendah), sehingga kapasitas pabrik tersedot habis hanya untuk memenuhi pesanan industri AI, meninggalkan pasar PC rakitan dengan sisa stok yang terbatas.
3. Efek Domino Pemangkasan Produksi, sebelum kenaikan ini, industri memori sempat mengalami kelebihan stok pada tahun 2023-2024 yang membuat harga jatuh. Untuk menstabilkan harga saat itu, para produsen melakukan pemangkasan produksi (production cut) secara agresif.Kini, ketika permintaan tiba-tiba naik kembali, pabrikan tidak bisa langsung menaikkan volume produksi dalam semalam. Membangun kembali kapasitas produksi membutuhkan waktu berbulan-bulan. Ketidakseimbangan antara suplai yang masih “tercekik” sisa kebijakan lama dan permintaan baru yang tinggi inilah yang membuat harga melesat. Dampak bagi Konsumen Indonesia, Di pasar Indonesia, dampaknya sangat terasa pada harga RAM tipe DDR5 yang merupakan standar baru, bahkan RAM tipe DDR4 pun ikut terkerek naik karena kelangkaan bahan baku wafer silikon yang dialihkan. Distributor memperingatkan bahwa kenaikan harga ini kemungkinan akan bertahan hingga tahun depan, mengingat tren AI belum menunjukkan tanda-tanda melambat.Bagi konsumen yang berencana merakit PC, pilihannya semakin sulit: membeli sekarang dengan harga tinggi sebelum naik lagi, atau menunda upgrade hingga waktu yang tidak ditentukan.







