Connect with us

Nasional

Duka di Pandanarum: Longsor Maut di Banjarnegara Tewaskan Satu Warga, Ratusan Jiwa Mengungsi

Published

on

Banjarnegara (usmnews) – Dikutip CNN Indonesia Bencana tanah longsor berskala besar kembali melanda wilayah rawan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Banjarnegara, menimbulkan kerugian jiwa dan memaksa ratusan penduduk meninggalkan tempat tinggal mereka. Peristiwa tragis ini dilaporkan terjadi di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum pada Sabtu, 15 November 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Pemicu utama longsor diduga kuat adalah curah hujan ekstrem yang mengguyur kawasan perbukitan tersebut selama lebih dari 13 jam tanpa henti.

Dampak longsor ini terbilang parah. Material tanah yang bergerak cepat dengan ukuran lebar sekitar 100 meter dan panjang hampir satu hektare (sekitar 10.000 meter persegi) tersebut menghantam permukiman warga. Laporan awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan bahwa setidaknya 20 unit rumah di Dusun Situkung RT 1-4 terdampak, dengan tingkat kerusakan yang masih didata lebih lanjut, mulai dari rusak ringan hingga tertimbun total. Selain rumah warga, lahan persawahan dan perkebunan di area tersebut juga mengalami kerusakan signifikan.

Korban Jiwa dan Pencarian Korban Hilang​Yang paling memilukan, bencana ini telah menelan korban jiwa. Satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret material longsoran. Korban teridentifikasi sebagai Klewih, seorang pria berusia 40 tahun, yang ditemukan tim evakuasi sejauh kurang lebih satu kilometer dari lokasi utama longsor.

Tragedi ini juga menyisakan kekhawatiran karena masih ada dua warga lain yang dilaporkan terjebak di bawah timbunan tanah. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI/Polri, relawan, dan warga setempat terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi di lokasi bencana. Upaya ini dilakukan dengan hati-hati mengingat situasi di lapangan masih rawan akan potensi longsor susulan, dan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Status Pengungsi dan Penanganan Darurat​Akibat ancaman bahaya dan kerusakan yang masif, total sebanyak 480 jiwa dari sekitar 180 Kepala Keluarga (KK) terpaksa dievakuasi dan mengungsi. Mereka ditampung di lokasi yang dianggap aman, yaitu di Kantor Kecamatan Pandanarum, yang telah difungsikan sebagai pusat penampungan darurat. Selain ratusan pengungsi, dua warga juga dilaporkan mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan medis.

Pihak BPBD Kabupaten Banjarnegara dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) segera bertindak cepat dengan mendirikan pos lapangan, dapur umum, dan menyediakan tenda pengungsian. Sejumlah kebutuhan mendesak telah diidentifikasi dan dipenuhi, termasuk logistik permakanan, selimut, matras, air mineral, hygiene kit, dan family kit. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengimbau agar warga terdampak tetap berada di lokasi pengungsian sampai situasi benar-benar dinyatakan aman.

Selain penanganan korban dan pengungsi, longsor ini juga menyebabkan akses jalan utama menuju Dusun Situkung terputus total. Tim gabungan kini juga fokus pada upaya pembersihan material longsoran untuk membuka kembali jalur transportasi vital tersebut, memastikan bantuan logistik dan akses keluar masuk lokasi bencana dapat berjalan lancar. Seluruh tim dan pihak terkait berkoordinasi erat untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif dan kebutuhan dasar para pengungsi dapat terpenuhi dengan baik.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *