Nasional
“Bencana Tanah Longsor yang Menimpa Area Permukiman di Cilacap, Jawa Tengah, Telah Mengakibatkan Dua Korban Jiwa dan 21 Orang Hilang.”

Semarang (usmnews) dikutip dari detik.com Sebuah bencana alam tragis dilaporkan melanda Kabupaten Cilacap. Peristiwa tanah longsor yang dahsyat telah menimbun sejumlah rumah warga yang berlokasi di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang. Akibat dari kejadian memilukan yang terjadi pada Jumat (14/11/2025) ini, dua orang warga telah dikonfirmasi meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih belum ditemukan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga dari Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, memberikan keterangan resmi mengenai penyebab bencana ini. Ia menjelaskan bahwa longsor dipicu oleh faktor cuaca ekstrem, yakni hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap tanpa henti. Hujan dengan intensitas tinggi tersebut dilaporkan telah berlangsung sejak Kamis (13/11) malam, yang akhirnya menyebabkan saturasi tanah dan memicu terjadinya pergerakan tanah yang menimbun pemukiman warga.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Basarnas Cilacap, total ada 46 jiwa yang terdampak langsung oleh musibah ini. Dari jumlah tersebut, 23 orang telah berhasil dievakuasi dan ditemukan dalam kondisi selamat. Namun, kabar duka datang dari temuan dua korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Fokus utama tim penyelamat saat ini adalah nasib 21 orang lainnya yang masih berstatus dalam pencarian. “Sementara 21 orang masih dalam pencarian,” ujar Priyo dalam keterangannya, seperti dikutip oleh detikJateng pada Jumat (14/11/2025).
Menanggapi situasi darurat ini, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) skala besar segera diaktifkan. Hingga Jumat pagi, tim SAR gabungan dari berbagai instansi telah dikerahkan dan masih bekerja intensif di lokasi bencana. Tim ini terdiri dari personel Kantor SAR Cilacap, anggota TNI, aparat Kepolisian (Polri), serta tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Mereka tidak bekerja sendiri; berbagai organisasi relawan dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat turut membantu upaya penyisiran. Priyo menegaskan bahwa jumlah korban hilang yang masih signifikan ini “membuat Tim SAR gabungan terus melakukan upaya penyisiran secara intensif.”
Seluruh tim gabungan saat ini masih berfokus melakukan pencarian terhadap para korban yang diduga kuat masih tertimbun di bawah material longsoran. Priyo Prayudha Utama juga menegaskan komitmen penuh tim di lapangan, menyatakan bahwa operasi kemanusiaan ini tidak akan dihentikan dalam waktu dekat. “Upaya pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan,” tegasnya.







