International
InJourney Airports Raih Penghargaan Puncak ESG, Buktikan Komitmen Transparansi dan Bisnis Berkelanjutan

Jakarta (usmnews) – Dikutip dari detiknews.com PT Angkasa Pura Indonesia, yang kini beroperasi sebagai InJourney Airports, kembali mengukir prestasi dengan meraih pengakuan tertinggi dalam ajang Indonesia ESG Leadership Awards 2025.
Perusahaan pengelola bandara tersebut dianugerahi Predikat Leadership A – Advancing ESG Transparency Leadership. Acara penghargaan yang diinisiasi oleh Bumi Global Karbon (BGK) Foundation ini diselenggarakan pada hari Rabu, 12 November, sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang konsisten menerapkan praktik berkelanjutan.
Penghargaan ini diberikan kepada InJourney Airports atas konsistensinya dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam seluruh kegiatan operasional inti perusahaan.Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad R. Pahlevi, dalam keterangan tertulisnya pada hari Kamis (13/11/2025), mengungkapkan rasa bangganya.

Ia menegaskan bahwa dalam menjalankan bisnis kebandarudaraan, InJourney Airports secara sadar melaksanakan pengelolaan di tiga pilar utama—lingkungan, sosial, dan tata kelola. Hal ini, menurutnya, adalah bukti nyata dari komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan.
“InJourney Airports menjadi salah satu dari 64 perusahaan di Indonesia yang menerima apresiasi bergengsi ini. Kami sangat berbangga, dan ini menjadi perhatian kami untuk terus meningkatkan komitmen dalam penerapan praktik bisnis berkelanjutan,” ujar Pahlevi.
Metodologi Penilaian Independen Berbasis 33 FaktorProses penilaian untuk penghargaan ini diketahui dilaksanakan secara sepenuhnya independen oleh BGK Foundation. Dasar penilaian mengacu pada data dan transparansi yang disajikan dalam Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) perusahaan tahun 2024, yang dianalisis menggunakan 33 faktor ESG.
Penilaian tersebut dirinci ke dalam tiga aspek utama:
• Aspek Lingkungan: Faktor yang dievaluasi mencakup data emisi dan intensitas gas rumah kaca, tingkat konsumsi serta intensitas energi, manajemen penggunaan air, dan efektivitas strategi mitigasi terhadap risiko iklim.
• Aspek Sosial: Penilaian berfokus pada keadilan internal seperti rasio pengupahan karyawan berdasarkan gender, penerapan kebijakan anti-diskriminasi, data tingkat cedera dan standar keselamatan karyawan, serta dampak dan jangkauan pelaksanaan program CSR.
• Aspek Tata Kelola: Di sisi ini, faktor yang dinilai meliputi komitmen tegas terhadap anti-korupsi, tingkat transparansi dalam pengungkapan pajak, serta adanya jaminan atau verifikasi dari pihak eksternal (eksternal assurance).
Menanggapi metodologi ini, Pahlevi menjelaskan bahwa komitmen perusahaan dalam Laporan Keberlanjutan 2024 adalah untuk mengungkap seluruh aspek ESG secara transparan. “Langkah ini bertujuan untuk mencerminkan tingkat keterbukaan, transparansi, dan tanggung jawab perusahaan terhadap risiko serta dampak usaha terhadap lingkungan dan sosial,” jelasnya.

Ia juga menegaskan komitmen InJourney Airports untuk terus meningkatkan akuntabilitas, sejalan dengan program Pemerintah yang sedang bergerak menuju ekonomi hijau yang berdaya saing global.
Pintu Menuju Kepercayaan Investor GlobalDi sisi lain, penghargaan ini dipandang memiliki nilai strategis yang signifikan bagi perusahaan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko InJourney Airports, Yanindya Bayu Wirawan, mengungkapkan harapannya bahwa pengakuan ini dapat menjadi daya tarik kuat bagi para investor.”Penghargaan yang kami terima ini sekaligus menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan reputasi positif perusahaan di mata potential investor,” papar Yanindya. Ia meyakini bahwa predikat ini akan menjadi indikator daya tarik krusial bagi investor global, yang kini semakin ketat mensyaratkan kepatuhan ESG sebagai landasan utama dalam memberikan pendanaan.
Lebih lanjut, Yanindya menyimpulkan bahwa komitmen InJourney Airports terhadap transparansi dan praktik berkelanjutan ini juga sepenuhnya sejalan dengan kebijakan regulator. Kebijakan tersebut kini mendorong praktik keuangan berkelanjutan (financial sustainability) dan penerapan prinsip ESG secara komprehensif di seluruh sektor.
Sebagai informasi tambahan, pelaksanaan ESG Leadership Awards 2025 mengusung tema “Aligning Indonesia ESG Leadership with Global Opportunities”.
Ajang ini dianggap memiliki momentum penting, mengingat Indonesia tengah menjalin kerja sama ekonomi strategis dengan Uni Eropa melalui IEU-CEPA dan dengan Kanada melalui ICA-CEPA. Kedua perjanjian tersebut dipandang sebagai faktor penting yang mengakselerasi adopsi standar keberlanjutan internasional, di mana ESG kini telah menjadi acuan utama di kedua kawasan tersebut.







