Lifestyle
Awas! 7 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Menggerogoti Fungsi Ginjal

Semarang(Usmnews)– Dikutip dari cnbcindonesia.com Kesehatan ginjal merupakan pilar penting bagi kesejahteraan tubuh secara keseluruhan, namun seringkali terancam oleh kebiasaan sehari-hari yang kita anggap remeh. Penyakit yang berkaitan dengan ginjal memang sangat erat hubungannya dengan pilihan gaya hidup. Padahal, ginjal memegang fungsi yang sangat vital. Organ ini bekerja tanpa henti sebagai sistem filtrasi canggih, menyaring darah untuk membersihkan produk limbah dan membuang kelebihan cairan dari tubuh.
Lebih dari itu, ginjal bertugas menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit krusial, seperti garam dan berbagai mineral. Ginjal juga berperan sebagai pabrik hormon yang membantu mengatur tekanan darah, menstimulasi produksi sel darah merah, serta mengaktifkan vitamin D yang esensial untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.

Mengingat perannya yang sentral, sangat penting untuk mengenali dan menghindari kebiasaan yang dapat merusaknya. Berikut adalah tujuh kebiasaan umum yang secara perlahan dapat menggerogoti fungsi ginjal:
1. Konsumsi Garam (Natrium) BerlebihanGaram memang dibutuhkan oleh tubuh, namun asupan yang berlebihan adalah musuh utama ginjal. Konsumsi natrium yang tinggi dapat memicu kenaikan tekanan darah (hipertensi). Tekanan darah tinggi ini memaksa ginjal bekerja lebih keras dari seharusnya dan secara bertahap merusak pembuluh darah kecil yang ada di dalamnya. Kerusakan pada sistem filtrasi ini akhirnya membuat ginjal tidak lagi mampu membersihkan darah secara efektif. Solusinya adalah membatasi asupan garam dan menggantinya dengan rempah-rempah alami untuk memperkaya cita rasa makanan.
2. Kurang Asupan Air PutihAir adalah
medium transportasi utama yang digunakan ginjal untuk membilas racun dan limbah metabolisme keluar dari tubuh. Ketika seseorang malas minum air putih atau mengalami dehidrasi kronis, limbah ini akan mengendap dan terkonsentrasi di dalam ginjal. Penumpukan limbah ini tidak hanya memberatkan kerja ginjal tetapi juga meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal atau memicu infeksi saluran kemih. Memastikan asupan air yang cukup, idealnya 8 hingga 12 gelas per hari, sangat penting untuk menjaga ginjal tetap terhidrasi dan berfungsi optimal.
3. Penggunaan Obat Pereda Nyeri yang Berlebihan
Banyak orang terlalu mudah mengandalkan obat pereda nyeri (analgesik) yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau parasetamol, untuk mengatasi sakit kepala atau nyeri tubuh ringan. Namun, penggunaan obat-obatan ini secara terus-menerus atau dalam dosis tinggi dapat sangat membahayakan ginjal. Obat pereda nyeri jenis ini diketahui dapat mengurangi aliran darah ke ginjal. Seiring waktu, suplai darah yang berkurang ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan ginjal yang signifikan dan permanen.
4. Sering Mengonsumsi Makanan Olahan (Junk Food)

Kebiasaan mengonsumsi makanan olahan, seperti keripik, camilan kemasan, dan makanan siap saji, berkontribusi besar pada kerusakan ginjal. Makanan jenis ini sarat akan garam tersembunyi, gula tambahan, dan lemak tidak sehat. Kombinasi ketiga elemen ini merupakan pemicu utama kondisi metabolik seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes—tiga faktor risiko utama yang secara langsung dapat merusak fungsi ginjal dalam jangka panjang.
5. Asupan Protein Berlebihan
Meskipun protein sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, konsumsi yang berlebihan—terutama protein hewani seperti daging merah—dapat membebani ginjal. Saat tubuh memetabolisme protein, proses ini menghasilkan produk limbah (seperti urea nitrogen) yang harus disaring dan dibuang oleh ginjal. Semakin banyak protein yang dikonsumsi, semakin keras ginjal harus bekerja. Beban kerja ekstra yang terus-menerus ini dapat melemahkan ginjal seiring waktu. Penting untuk menyeimbangkan diet dengan asupan buah-buahan dan sayuran yang cukup.
6. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Dua kebiasaan ini memberikan pukulan ganda pada ginjal. Merokok diketahui dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk mengurangi aliran darah esensial ke ginjal dan merusak jaringan halusnya. Sementara itu, alkohol bersifat diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga membebani kerja ginjal. Alkohol juga berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Kombinasi merokok dan minum alkohol dapat secara signifikan mempercepat laju kerusakan ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
7. Kurang Tidur dan Stres Kronis
Faktor gaya hidup seperti tidur dan stres sering diabaikan. Ginjal, sama seperti organ lain, memerlukan waktu istirahat yang cukup untuk memperbaiki diri dan beregenerasi. Kurang tidur kronis atau kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu siklus perbaikan ini. Selain itu, stres yang tidak terkelola dengan baik dapat memengaruhi tekanan darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang pada akhirnya secara tidak langsung memberikan tekanan tambahan dan merusak ginjal. Mengusahakan tidur berkualitas selama 7-8 jam setiap malam dan mengelola stres melalui relaksasi atau olahraga sangat dianjurkan.







