Lifestyle
Pergeseran Tren Kesehatan: Penyakit Jantung Kini Menjadi Ancaman Nyata bagi Generasi Muda

Semarang (usmnews) – Dikutip dari CNBC Indonesia Sebuah pergeseran paradigma yang mengkhawatirkan tengah terjadi di dunia kesehatan. Penyakit yang berhubungan dengan jantung, yang secara historis identik dengan usia lanjut, kini menunjukkan peningkatan prevalensi yang signifikan di kalangan anak muda. Dalam beberapa tahun terakhir, frekuensi orang dewasa muda yang mengalami masalah kardiovaskular telah meningkat secara dramatis.Skala masalah ini sangat serius. Di Inggris, data menunjukkan fakta yang mencengangkan: setiap minggu, diperkirakan dua belas orang muda yang tampak sehat walafiat meninggal dunia akibat Kematian Jantung Mendadak Muda (YSCD).
Fenomena ini bukanlah anomali yang terbatas di satu wilayah; para ahli kesehatan mengamati bahwa insiden serangan jantung pada individu berusia di bawah 40 tahun sedang mengalami peningkatan di berbagai negara di seluruh dunia.Apa yang dulunya dianggap sebagai kasus langka, kini menjadi semakin umum. Statistik melukiskan gambaran yang jelas: jika dahulu serangan jantung hampir secara eksklusif dialami oleh mereka yang berusia di atas 65 tahun, kini diperkirakan 1 dari 5 pasien serangan jantung adalah mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Bahkan, semakin umum bagi dokter di ruang gawat darurat untuk merawat pasien serangan jantung yang baru berusia 20-an atau 30-an.

Akar Masalah: Faktor Risiko Pendorong Krisis Jantung di Usia Muda
Peningkatan jumlah kasus penyakit jantung pada kelompok dewasa muda ini didorong oleh berbagai faktor yang saling terkait, banyak di antaranya berakar pada gaya hidup modern. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya.
1. Lonjakan Kasus Diabetes Tipe 2
Diabetes merupakan faktor risiko utama. Individu yang menderita diabetes memiliki kemungkinan dua hingga empat kali lebih besar untuk meninggal karena penyakit jantung. Dalam kondisi diabetes, tubuh tidak dapat mengontrol gula darah dengan baik, menyebabkannya sering berada di luar kisaran sehat.Kadar gula yang terlalu tinggi secara kronis dapat merusak dinding pembuluh darah. Kerusakan ini, pada gilirannya, akan meningkatkan risiko timbunan lemak yang memicu aterosklerosis (penyempitan arteri). Selain itu, diabetes sering kali disertai dengan kondisi komorbiditas lain seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Yang paling mengkhawatirkan adalah peningkatan prevalensi diabetes Tipe 2—yang dulu dikenal sebagai ‘diabetes orang dewasa’—pada anak-anak dan remaja. Di Inggris, tercatat hampir 7.000 anak muda menderita diabetes Tipe 2 pada tahun 2018, dan tren ini meningkat secara global.

2. Kaitan Erat dengan Obesitas
Diabetes Tipe 2 pada kaum muda sering kali terkait erat dengan obesitas. Dengan 34% anak-anak di Inggris dilaporkan mengalami kelebihan berat badan—suatu kondisi yang sering berlanjut hingga dewasa—maka tidak mengherankan jika risiko penyakit jantung pada generasi ini juga ikut melonjak.
3. Peningkatan Diagnosis Hipertensi
Dewasa muda juga lebih sering didiagnosis menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Hampir setengah dari semua orang dewasa di atas usia 20 tahun diperkirakan memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah ‘silent killer’ yang dapat merusak tubuh secara perlahan namun pasti dari waktu ke waktu, serta secara signifikan meningkatkan risiko berkembangnya kondisi jantung yang parah. Sekali lagi, hipertensi sangat terkait dengan pola makan; obesitas meningkatkan tekanan pada jantung, begitu pula kadar garam yang berlebihan.
4. Bahaya Rokok dan Vaping
Kebiasaan merokok atau vaping (rokok elektrik) merupakan risiko utama bagi kesehatan kardiovaskular. Dampaknya sangat langsung; merokok satu bungkus sehari dapat menggandakan risiko serangan jantung, dan risiko ini berlaku tanpa memandang usia perokok.
Langkah Mitigasi: Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Meskipun trennya mengkhawatirkan, banyak dari faktor risiko ini dapat dimodifikasi. Cara terbaik untuk menghindari serangan jantung serta melindungi jantung dan arteri dari kerusakan adalah melalui perubahan gaya hidup yang proaktif, meliputi:Menghindari semua bentuk rokok, baik tembakau konvensional maupun vaping. Menghindari penyalahgunaan zat terlarang.Berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung.Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.Membatasi konsumsi garam berlebihan yang dapat memicu hipertensi. Menurunkan berat badan jika saat ini Anda berada dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas. Selain langkah-langkah pencegahan ini, kesadaran akan kondisi tubuh sangatlah penting. Anda harus mengenali potensi gejala penyakit jantung dan segera mengunjungi ahli jantung jika memiliki kekhawatiran. Jika Anda sering mengalami palpitasi (jantung berdebar) atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi jantung tertentu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter yang Anda percaya.







