Nasional
TNI AD Kerahkan Helikopter di Super Garuda Shield 2025

Jakarta (usmnews) – TNI Angkatan Darat (AD) mengerahkan tujuh helikopter andalan dalam Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2025 di Baturaja, Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyebut helikopter itu menjadi ujung tombak dalam misi infiltrasi dan pemantauan.
TNI AD menurunkan dua helikopter Apache AH-64, tiga helikopter Bell 412, satu Fennec AS 550, dan satu helikopter angkut Mi-17V5.
Wahyu menjelaskan helikopter tersebut mengangkut prajurit untuk simulasi penyerangan sekaligus melaksanakan serangan langsung ke wilayah musuh.
Selain helikopter, TNI AD juga mengerahkan kendaraan peluncur roket atau Multiple Launch Rocket System (MLRS) untuk menembakkan rudal ke sasaran simulasi.
Tak hanya itu, TNI AD melibatkan 655 prajurit dari berbagai satuan, termasuk Kostrad, Kopassus, Puspenerbad, Pussenif, dan Pussenarmed.
Mereka terdiri dari 145 personel penyelenggara, 162 personel pendukung, dan 348 prajurit pelaku latihan.
Wahyu memastikan seluruh personel dan alutsista dalam kondisi siap tempur. Ia menekankan latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan prajurit, tetapi juga memperkuat hubungan militer Indonesia dengan negara sahabat.
Latgabma Super Garuda Shield 2025 melibatkan 6.501 personel dari 13 negara. Indonesia sebagai tuan rumah mengerahkan 4.105 personel, sedangkan Amerika Serikat mengirimkan 1.347 personel.
Jepang mengirim 490 personel, Australia 254, Korea Selatan 100, Belanda 84, Singapura 62, Kanada 35, Prancis 10, Jerman 4, Brasil 4, serta Selandia Baru dan Inggris masing-masing 3.

Selain itu, 22 pengamat dari 12 negara hadir, termasuk India, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, hingga Kamboja.
Latihan berlangsung 25 Agustus–4 September 2025 di Jakarta, Lampung, Baturaja, dan Dabo Singkep.
Materi latihan meliputi operasi gabungan multinasional, operasi amfibi, lintas udara, latihan tempur hutan, hingga simulasi cyber defense.
TNI menyebut latihan ini menjadi tonggak penting untuk melanjutkan keberhasilan tahun lalu.
Latihan kali ini berlangsung dengan skala lebih luas sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan.