International
Afrika Selatan serukan penghormatan hukum humaniter

Johannesburg (usmnews) – Wakil Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan Alvin Botes menyerukan komunitas global untuk memperkuat penghormatan terhadap hukum humaniter internasional pada peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, Selasa (19/8).
Di Pretoria, Botes menegaskan hukum humaniter sebagai dasar hukum internasional.
Ia mengecam kekacauan geopolitik yang menurutnya memicu lonjakan konflik bersenjata di berbagai belahan dunia.
Botes menilai kondisi global saat ini menciptakan ketidakpastian, volatilitas, dan anarki. Ia menilai dunia tengah menghadapi kebangkitan ideologi sempit dan intoleransi yang memperburuk situasi.
Ia menyoroti lebih dari 20 konflik yang berlangsung di Afrika serta perang baru di Timur Tengah yang melibatkan Suriah, Lebanon, dan Iran.
“Bukti historis menunjukkan Israel tetap berkomitmen melakukan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina melalui perang genosida,” ujar Botes.
Ia menegaskan hukum internasional menawarkan kejelasan moral dan hukum yang semakin penting dalam konteks tersebut.
Botes juga menekankan perlunya dunia menghadapi krisis kemanusiaan di Afrika. Ia menyebut konflik di Sudan Selatan telah memaksa lebih dari 10 juta orang meninggalkan rumah mereka.
Menurutnya, krisis-krisis itu saling terhubung, memperburuk ketidakstabilan regional, membalikkan puluhan tahun pembangunan, serta menguji tekad kolektif untuk menaati hukum humaniter.
“Oleh karena itu, para pemimpin, diplomat, dan rakyat Afrika harus bersuara lantang melawan tragedi-tragedi ini,” kata Botes. Ia menutup pidatonya dengan menegaskan kembali komitmen Afrika Selatan untuk menjunjung tinggi hukum internasional.