Tech
Pengangguran Gen Z Meningkat, Pengeluaran E-Commerce naik

Jakarta (usmnews) – Jumlah pengangguran di kalangan Gen Z terus bertambah, namun pengeluaran mereka untuk belanja online tetap tinggi. Survei Jakpat menunjukkan bahwa rata-rata Gen Z menghabiskan Rp414.309 per bulan untuk berbelanja di e-commerce. Pengeluaran ini meningkat 14% pada semester II tahun 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada saat yang sama, laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 9,9 juta penduduk Indonesia tergolong sebagai youth not in education, employment, and training (NEET). Persentase ini mencapai 22,25% dari total penduduk berusia 15-24 tahun di Indonesia, yang mencerminkan tantangan besar dalam dunia ketenagakerjaan bagi generasi muda.
Meskipun banyak dari mereka pengangguran, Gen Z tetap aktif dalam dunia e-commerce dengan metode pembayaran yang beragam. Sebanyak 75% dari mereka menggunakan e-wallet, 69% membayar tunai saat barang tiba (cash-on-delivery/COD), dan 42% memanfaatkan mobile banking. Kebiasaan ini sejalan dengan tren pembayaran di kalangan umum yang juga menunjukkan dominasi e-wallet sebagai pilihan utama.
Minat Gen Z terhadap belanja online semakin terus meningkat berkat fitur live shopping. Sembilan dari sepuluh responden dalam survei Jakpat mengaku pernah menonton sesi live shopping, dan 62% di antaranya langsung melakukan transaksi. Selain itu, fitur affiliate link juga menarik perhatian mereka, dengan 86% responden mengaku pernah untuk membukanya, dan 53% dari mereka memutuskan untuk membeli produk melalui tautan tersebut.
Survei ini melibatkan 2.474 responden dengan komposisi Gen Z sebanyak 37%, milenial 41%, dan generasi X sebesar 22%. Data ini menggambarkan bagaimana Gen Z tetap menjadi kekuatan utama dalam industri e-commerce meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan ketenagakerjaan meskipun.