International
Ambisi ‘Israel Raya’ Muncul Kembali Setelah Invasi ke Suriah
Baca juga berita yang lain : International
DAMASKUS (usmnews) – Konsep ambisius ‘Israel Raya’ kembali menjadi perbincangan setelah invasi militer yang dilakukan oleh tentara Israel ke Suriah. Peristiwa ini terjadi pasca kejatuhan rezim Presiden Bashar al-Assad, yang dipicu oleh serangan pasukan pemberontak yang berhasil merebut Damaskus. Israel memindahkan pasukannya ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang didudukinya pada Minggu (8/12), dan hal ini memicu kecaman keras dari negara-negara Arab.
Dalam sebuah pernyataan video yang tersebar di media sosial, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa perjanjian Israel-Suriah 1974, yang bertujuan membangun jalur demiliterisasi, sudah tidak berlaku lagi. Hal ini terjadi setelah pasukan Suriah meninggalkan posisi mereka. Netanyahu mengklaim bahwa pasukan Israel harus bergerak lebih jauh dari zona penyangga untuk menciptakan wilayah keamanan yang bebas dari “infrastruktur teroris.”
Tindakan Israel ini menambah spekulasi bahwa negara Yahudi itu tengah berusaha mewujudkan konsep ‘Israel Raya’, yang merujuk pada perluasan wilayah Israel sesuai dengan interpretasi mereka terhadap tanah bersejarah dalam Alkitab. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Theodore Herzl, Bapak Zionisme, yang membayangkan sebuah negara Yahudi yang membentang dari Sungai Mesir hingga Sungai Eufrat, meliputi wilayah Palestina, Lebanon Selatan, Dataran Tinggi Golan, Suriah, Yordania, serta Teluk Aqaba.
Langkah terbaru Israel ini menyusul serangkaian tindakan ekspansionis yang telah terjadi sebelumnya, seperti invasi ke Lebanon dengan alasan menumpas serdadu Hizbullah. Kini, Suriah menjadi sasaran berikutnya setelah tergulingnya rezim Bashar al-Assad oleh pasukan oposisi. Israel memanfaatkan ketidakstabilan politik di Suriah untuk melanjutkan ambisi ekspansionisnya.
Pada Oktober 2024, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, sempat menimbulkan kontroversi saat mengungkapkan ambisi ‘Israel Raya’ dalam wawancara untuk film dokumenter yang diproduksi oleh saluran berbahasa Prancis, Arte. Dalam wawancara tersebut, Smotrich ditanya mengenai kemungkinan perluasan kedaulatan Israel, yang saat ini terbentang dari Laut Mediterania hingga Sungai Yordania. Dengan senyum, ia menjawab “oke, sedikit demi sedikit,” dan menambahkan, “masa depan Yerusalem akan meluas hingga Damaskus.” Pernyataan ini memicu keprihatinan luas mengenai ambisi Israel untuk memperluas wilayahnya hingga ke negara-negara tetangga, termasuk Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, bahkan Arab Saudi.
Dengan perkembangan terbaru ini, tampaknya Israel semakin serius dalam mengejar proyek ‘Israel Raya’. Ambisi ini tidak hanya berfokus pada perluasan teritorial, tetapi juga pada penciptaan wilayah yang dikendalikan oleh negara Yahudi, dengan berbagai dampak geopolitik yang jauh lebih besar bagi kawasan Timur Tengah. Rencana ini terus menuai kecaman dari banyak pihak, terutama negara-negara Arab, yang memandang langkah Israel sebagai ancaman terhadap stabilitas regional dan kedaulatan negara-negara tetangganya.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Ambisi ‘Israel Raya’ Muncul Kembali Setelah Invasi ke Suriah dapat Anda temukan pada International dan di tulis oleh Marcel