International
Israel Terus Serang Beirut, Jumlah Korban Tewas di Lebanon 2.000

(usmnews) – Kementerian Kesehatan Suriah mengonfirmasi bahwa lebih dari 1.500 orang tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel di wilayah perbatasan Suriah pada Sabtu (5/10/2024). Berdasarkan laporan dari media lokal Al Masdar News, di antara korban tewas terdapat 98 anak-anak dan 215 wanita, dengan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Serangan ini terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Suriah, yang dimulai sejak pertengahan 2023.
Sementara itu, di wilayah Gaza, laporan dari Palang Merah Internasional mencatat bahwa lebih dari 40.000 orang tewas dan lebih dari 100.000 orang terluka sejak konflik antara Israel dan Hamas memuncak pada Oktober 2023. Konflik ini berujung pada penghancuran massal infrastruktur sipil dan meningkatnya jumlah pengungsi di kawasan tersebut.
Di Israel, lebih dari 1.200 warga tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, sementara lebih dari 200 orang lainnya dilaporkan diculik oleh kelompok tersebut. Menurut laporan Reuters, serangan dari pihak Hamas menyebabkan respons militer besar-besaran dari Israel, yang terus berlanjut hingga kini.
Dalam pernyataan terbaru yang dikutip dari Al Jazeera, Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon dan didukung oleh Iran, mengklaim telah terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. “Kami menghadapi setiap upaya pasukan Israel yang ingin memasuki wilayah Lebanon dengan serangan terus-menerus,” ujar perwakilan Hizbullah.
Di pihak Israel, pemerintah telah memperkuat pasukannya di perbatasan utara guna menekan ancaman dari Hizbullah dan memastikan wilayah Israel utara aman dari serangan. Sebagai bagian dari operasi militer mereka, Israel melakukan serangan darat terbatas di Lebanon selatan serta meluncurkan serangan udara yang bertujuan untuk menghancurkan basis-basis Hizbullah. Israel juga menyebutkan bahwa langkah ini penting untuk mengamankan kembalinya para pengungsi ke wilayah utara yang telah dievakuasi selama perang berlangsung.
Hingga kini, pertukaran tembakan lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel terus terjadi hampir setiap hari, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan dan memperketat posisi mereka di lapangan. Konflik ini diprediksi akan terus berlanjut hingga tercapai kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak.