Education
Megawati Soekarnoputri Dapatkan Gelar Profesor Kehormatan dari Uzbekistan

Jakarta (usmnews) – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, telah menerima gelar kehormatan dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage yang berlokasi di Samarkand, Uzbekistan. Acara penganugerahan berlangsung pada Sabtu, 21 September 2024, di Gedung Rektorat Silk Road University.
Gelar ini diberikan sebagai penghargaan atas kontribusi besar Megawati dalam bidang pendidikan, kebudayaan, serta hubungan bilateral antara Indonesia dan Uzbekistan. Rektor Silk Road University, Aziz Abdukhakimov, yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan, memuji peran Megawati yang dinilai melampaui dunia politik.
“Pencapaian luar biasa Anda dalam membentuk identitas modern Indonesia dan kontribusi Anda terhadap hukum perdata, diplomasi, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, telah membuat Anda sangat dihormati tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia,” ujar Abdukhakimov dalam pidatonya yang dikutip dari detikNews pada Minggu (22/9/2024).
Selama pidatonya, Abdukhakimov menyoroti sejumlah prestasi Megawati yang diakui secara global. Sebagai Ketua Umum PDIP, Megawati telah berperan sebagai pembicara di beberapa forum internasional ternama, seperti *Forum Budaya Dunia 2016, **Memori Dunia UNESCO 2018, **Forum Perdamaian Dunia ke-8 tahun 2019, serta **KTT Ekonomi dan Perubahan Iklim tahun 2022. Berkat kiprah luar biasanya, Silk Road University menganggap Megawati layak menerima gelar *Profesor Kehormatan.
“Sebagai bentuk pengakuan atas upaya Anda dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan, merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menganugerahkan gelar Profesor Kehormatan kepada Anda dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Abdukhakimov juga mengenang peran penting ayah Megawati, *Presiden Soekarno, dalam membangun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uzbekistan. Ia menekankan kunjungan Soekarno pada tahun 1956 ke Samarkand, di mana Soekarno menjadi pemimpin asing pertama yang berziarah ke makam *Imam Al-Bukhari. Kunjungan ini menjadi simbol kedekatan hubungan kedua negara yang terus terjalin hingga kini.
Gelar profesor kehormatan dari Silk Road University ini menambah daftar panjang penghargaan yang telah diterima oleh Megawati. Hingga saat ini, Megawati telah menerima 13 gelar kehormatan dari berbagai universitas internasional dan institusi di bidang politik, pendidikan, diplomasi, dan seni.
Berikut adalah daftar penghargaan kehormatan yang telah diterima Megawati:
- Waseda University of Tokyo, Jepang, 29 September 2001 (Bidang Politik)
- Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Rusia, 22 April 2003 (Bidang Politik)
- Korea Maritime and Ocean University, Korea Selatan, 19 Oktober 2015 (Bidang Politik)
- Universitas Padjajaran (UNPAD), Indonesia, 25 Oktober 2016 (Bidang Politik dan Pemerintahan)
- Universitas Negeri Padang (UNP), Indonesia, 27 September 2017 (Bidang Pendidikan Politik)
- Mokpo National University, Korea Selatan, 16 November 2017 (Bidang Demokrasi Ekonomi)
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Indonesia, 8 Maret 2018 (Bidang Politik dan Pemerintahan)
- Fujian Normal University (FNU), Tiongkok, 5 November 2018 (Bidang Diplomasi Ekonomi)
- Soka University Japan, Jepang, 8 Januari 2020 (Bidang Kemanusiaan)
- Universiti Tunku Abdul Rahman, Malaysia, 2 Oktober 2023 (Bidang Sosial)
Adapun tiga gelar Profesor Kehormatan yang diterima Megawati adalah:
- Seoul Institute of the Arts (SIA), Korea Selatan, 11 Mei 2022 (Bidang Ilmu Kebijakan Seni dan Ekonomi Kreatif)
- Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Indonesia, 11 Juni 2021 (Bidang Ilmu Kepemimpinan Strategik)
- Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage, Uzbekistan, 21 September 2024 (Bidang Pariwisata Berkelanjutan).
Dengan penambahan gelar ini, Megawati semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Indonesia dan di panggung internasional, baik dalam bidang politik, pendidikan, maupun budaya.