Entertainment
Agensi BLACKPINK dan (G)I-DLE Kecam Kasus Deepfake di Korea Selatan
Baca juga berita yang lain : Entertainment
Agensi BLACKPINK dan (G)I-DLE, YG Entertainment dan Cube Entertainment, baru-baru ini menyatakan sikap tegas terhadap kejahatan pornografi berbasis teknologi deepfake yang marak di Korea Selatan. Kasus ini telah meneror sejumlah idol K-pop dan merusak reputasi mereka.
YG Entertainment, agensi yang menaungi BLACKPINK serta BabyMonster, mengungkapkan bahwa mereka akan menempuh langkah hukum terhadap video deepfake yang menampilkan wajah idol mereka. Mereka berjanji akan mengambil tindakan hukum secara konsisten dan tegas terhadap semua pelanggaran hukum yang mengancam hak artis mereka. “Kami akan terus mengambil tindakan tegas terhadap semua pelanggaran hukum yang terjadi terhadap hak artis kami,” ungkap YG Entertainment seperti dilansir Korea JoongAng Daily.Cube Entertainment, yang mengelola (G)I-DLE, juga merilis pernyataan yang serupa.
Cube mengungkapkan bahwa mereka saat ini sedang mengumpulkan data terkait penggunaan wajah member girl group tersebut dalam video deepfake. Mereka menegaskan komitmennya untuk menempuh langkah hukum yang tegas, karena video deepfake tersebut dinilai merusak reputasi dan berdampak negatif pada kesehatan mental para idol.”Video deepfake jahat yang menyebar online sangat merusak reputasi artis kami dan berdampak parah pada mental mereka,” kata Cube Entertainment. Mereka menambahkan, “Kami sedang mengumpulkan semua data terkait dan akan mengambil tindakan hukum tegas tanpa keringanan.”Pernyataan ini mengikuti langkah sejumlah agensi lain yang juga telah mengumumkan komitmen mereka untuk memerangi kasus pornografi deepfake setelah idol mereka menjadi korban.
Beberapa agensi yang sudah menyatakan sikap termasuk JYP Entertainment (agensi TWICE, ITZY, dan NMIXX), ADOR (agensi NewJeans), serta Woollim Entertainment (agensi Kwon Eun-bi).Kasus kejahatan seksual yang melibatkan teknologi deepfake telah menjadi topik hangat di Korea Selatan.
Korban dari kejahatan ini meliputi remaja hingga anggota militer, dengan banyak korban adalah pelajar SMP dan SMA. Media lokal juga melaporkan bahwa beberapa ruang obrolan di Telegram diduga terlibat dalam pembuatan dan distribusi materi pornografi deepfake, dengan beberapa ruang obrolan memiliki lebih dari 133 ribu anggota.
*dikutip CNN Indonesia
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Agensi BLACKPINK dan (G)I-DLE Kecam Kasus Deepfake di Korea Selatan dapat Anda temukan pada Entertainment dan di tulis oleh Michelina