International

7 Tokoh Yahudi Penolak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Published

on

Tel Aviv (usmnews) – Sejumlah tokoh Yahudi menolak kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Sebagian tokoh bahkan mengancam keluar dari koalisi pemerintahan Benjamin Netanyahu. Kesepakatan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani sebagai penengah. Namun, keputusan tersebut memicu penolakan keras dari sejumlah tokoh penting di Israel.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, sebenarnya tidak mendukung gencatan senjata ini. Ia menyetujuinya karena tekanan Amerika Serikat dan dukungan mayoritas anggota kabinet. Sebanyak 24 menteri dalam pemerintahannya mendukung gencatan senjata, sementara delapan lainnya menentang.

Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel, menjadi penentang paling vokal. Ia bahkan mengundurkan diri dari kabinet sebagai bentuk protes. Langkah ini memperlemah koalisi pemerintahan meskipun tidak membatalkan gencatan senjata.

Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan Israel, juga menolak kesepakatan tersebut. Ia memimpin Partai Zionisme Religius dan mengancam keluar dari koalisi jika perang melawan Hamas dihentikan. Rekannya, Ofir Sofer, Menteri Imigrasi, juga memberikan suara menentang kesepakatan ini.

Orit Strook, Menteri Permukiman dan Misi Nasional, menyuarakan penolakannya secara tegas. Ia mendukung pemukiman Yahudi di Hebron dan menentang penghentian konflik dengan Hamas.

Dua tokoh lain, Amichai Eliyahu dan Yitzhak Wasserlauf, juga menentang gencatan senjata. Keduanya berasal dari partai ultranasionalis Otzma Yehudit. Mereka secara terang-terangan menyuarakan ketidaksetujuan terhadap keputusan tersebut.

Penolakan ini mencerminkan perpecahan di pemerintahan Israel mengenai pendekatan terhadap Hamas. Situasi ini menunjukkan kompleksitas dalam pengambilan keputusan di tengah konflik yang berkepanjangan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version