Connect with us

Education

5 Cara Mengurangi Sampah Makanan dari Dapur Rumah

Published

on

Jakarta (usmnews),Dikutip dari CNN Indonesia,Sampah makanan merupakan masalah lingkungan yang signifikan, menyumbang sekitar 39-40 persen dari total volume sampah secara keseluruhan. Di Indonesia sendiri, volume sampah pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 70,60 juta ton, menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini menunjukkan bahwa isu sampah makanan, atau food waste, adalah ancaman nyata yang harus segera ditangani untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat, khususnya di kota-kota padat penduduk seperti DKI Jakarta. Food waste sendiri didefinisikan sebagai makanan olahan yang siap dikonsumsi, memiliki gizi seimbang, namun pada akhirnya dibuang begitu saja.

Untuk berkontribusi dalam mengurangi masalah ini, ada beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan di dapur rumah tangga. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meminimalisir sisa makanan yang terbuang dan secara tidak langsung juga membantu menghemat pengeluaran belanja.

Pertama, langkah yang sangat mendasar namun efektif adalah membuat inventarisasi bahan makanan yang sudah ada. Sebelum berbelanja, luangkan waktu untuk memeriksa isi lemari es, freezer, dan lemari dapur. Langkah ini penting untuk mencegah kita membeli bahan makanan yang tidak diperlukan atau yang sudah kita miliki, sehingga menghindari penumpukan dan pembusukan yang berujung pada pembuangan.

Kedua, menyusun rencana makan atau meal plan adalah cara yang sangat strategis. Dengan merencanakan menu makanan untuk beberapa hari ke depan, kita bisa memperkirakan dengan lebih akurat bahan makanan apa saja yang benar-benar dibutuhkan. Hal ini tidak hanya mengurangi kemungkinan membeli bahan makanan secara berlebihan, tetapi juga membantu kita memastikan konsumsi makanan yang lebih sehat dan teratur.

Ketiga, menyimpan makanan dengan aman adalah kunci untuk memperpanjang usia bahan makanan. Jika ada sisa makanan yang tidak mungkin habis dalam beberapa hari, disarankan untuk menyimpannya di dalam freezer. Jangan lupa untuk memberikan label pada wadah penyimpanan, seperti tanggal dan nama makanan, agar lebih mudah diidentifikasi saat akan digunakan kembali. Menjaga kebersihan dan kerapian freezer juga penting agar makanan tetap aman dikonsumsi.

Keempat, menyimpan makanan dengan cara yang tepat juga sangat berpengaruh. Setiap jenis bahan makanan memiliki cara penyimpanan yang optimal. Misalnya, sayuran hijau akan lebih awet jika disimpan dengan dilapisi tisu dapur di dalam wadah plastik di laci kulkas. Tomat dan pisang sebaiknya disimpan di suhu ruang atau di atas meja, sementara kentang dan bawang bombai lebih baik diletakkan di tempat yang sejuk dan gelap. Untuk bumbu segar, menyimpannya di dalam segelas air dapat membuatnya tetap segar lebih lama.

Terakhir, jika sudah ada sisa-sisa organik seperti kulit sayur atau sisa potongan bahan makanan yang tidak bisa diolah lagi, membuat kompos adalah solusi yang sangat baik. Proses pengomposan mengubah sisa-sisa makanan menjadi nutrisi yang kaya untuk tanah. Dengan melakukan pengomposan di halaman rumah, kita tidak hanya mengurangi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga menyediakan pupuk alami yang bermanfaat untuk kebun atau tanaman di rumah.

Dengan menerapkan lima cara ini, setiap rumah tangga bisa berperan aktif dalam mengurangi masalah sampah makanan dan berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *