Connect with us

International

15 Orang Tewas Desak-Desakan di Festival Kumbh Mela India

Published

on

New Delhi (usmnews) – Festival Kumbh Mela yang sedang berlangsung di India berakhir dengan tragedi mematikan. Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden desak-desakan yang terjadi di Prayagraj. Festival ini, yang merupakan perayaan keagamaan terbesar di dunia, kembali menjadi sorotan setelah insiden tragis yang menewaskan banyak orang.

Kumbh Mela, yang menarik jutaan peziarah, sering memicu kerumunan besar yang menyebabkan kekacauan. Meskipun penyelenggaraannya cermat, festival ini tercatat memiliki sejarah kelam dengan insiden massa yang fatal. Insiden terbaru terjadi saat perayaan ritual mandi suci di pertemuan Sungai Gangga dan Yamuna, yang merupakan puncak dari festival ini.

Seorang dokter yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi 15 korban tewas, sementara banyak orang lainnya menerima perawatan. Tim penyelamat bersama dengan para peziarah berusaha mengevakuasi korban dari lokasi kejadian yang sangat padat.

Akanksha Rana, pejabat pemerintah setempat, menjelaskan bahwa insiden terjadi setelah pembatas pengendalian massa rusak. Kerumunan yang padat dan kegagalan sistem pembatas dalam menahan dorongan massa menyebabkan banyak orang tertindih dan terinjak-injak.

Malti Pandey, seorang peziarah berusia 42 tahun, mengungkapkan pengalamannya saat kejadian. “Tiba-tiba, massa mendorong dengan keras dan banyak orang terjatuh,” ujarnya.

Kumbh Mela, yang berlangsung selama enam minggu, adalah bagian penting dari kalender keagamaan Hindu. Tahun ini, panitia memperkirakan lebih dari 400 juta peziarah akan hadir sebelum festival berakhir pada 26 Februari mendatang. Skala festival yang luar biasa ini menambah tantangan dalam mengelola kerumunan besar.

Untuk mengurangi risiko, pihak kepolisian telah memasang ratusan kamera pengawas di lokasi festival dan di sekitar jalur menuju area perkemahan. Pihak berwenang menerjunkan drone dengan kamera untuk memantau kerumunan yang padat. Sistem pengawasan canggih ini diharapkan mendeteksi situasi berbahaya lebih awal dan memberikan peringatan kepada petugas untuk segera bertindak.

Meskipun pihak berwenang telah memperkuat upaya pengamanan, sejarah panjang insiden tragis di Kumbh Mela terus menghantui. Pada tahun 1954, lebih dari 400 orang tewas dalam insiden serupa, dan pada 2013, setidaknya 36 orang meninggal dalam kerumunan yang terdesak-desak.

Festival Kumbh Mela yang kaya akan nilai religius dan budaya ini menyisakan tantangan besar terkait keselamatan, mengingat jumlah peziarah yang sangat besar dan sulitnya mengontrol kerumunan dalam skala sebesar ini.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *