Connect with us

Sports

10 Korban Steward Luka Pasca kerusuhan Laga Persib Vs Persija

Published

on

(usmnews) – Kerusuhan Pecah Usai Laga Liga 1 2024-2025 Persib vs Persija, Steward Jadi Sasaran Kekerasan

Kerusuhan pecah usai pertandingan Liga 1 2024-2025 antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta, yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, pada Senin (23/9/2024). Sekelompok pendukung Persib, Bobotoh, turun ke lapangan dan menyerang petugas keamanan atau steward yang bertugas. Para steward, yang mengenakan seragam hitam dengan rompi kuning, menjadi sasaran kekerasan secara brutal.

Insiden kekerasan ini tersebar luas melalui video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah suporter menggunakan bangku yang seharusnya diperuntukkan bagi fotografer pertandingan sebagai senjata untuk memukul para petugas keamanan. Adegan kekerasan ini sangat jelas terlihat, mencerminkan betapa menyedihkannya situasi di lapangan.

Lebih dari 10 Petugas Keamanan Terluka

Sehari setelah kerusuhan, laporan yang dihimpun dari berbagai sumber menunjukkan bahwa lebih dari 10 steward mengalami luka-luka. Setidaknya lima di antara mereka dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Para korban, kebanyakan mengalami luka di bagian wajah dan kepala, kini sudah dipulangkan, tetapi kondisi mereka masih dipantau.

Informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini diharapkan segera dirilis oleh pihak Ship Security Officer (SSO) atau pihak pelaksana pertandingan setelah dilakukan investigasi resmi.

PSSI: Klub Tuan Rumah Harus Bertanggung Jawab

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa klub tuan rumah, Persib Bandung, tidak bisa lepas tangan atas kerusuhan yang terjadi pasca-pertandingan. Arya menyatakan bahwa kejadian ini harus diproses secara hukum, dan klub juga harus bertanggung jawab atas aksi suporternya.

“Ini ranah hukum, dan harus diselesaikan di jalur hukum. Namun, di sisi lain, klub harus bertanggung jawab atas insiden ini dan tidak boleh lepas tangan,” kata Arya.

Ia juga menekankan bahwa tidak ada toleransi untuk kekerasan di dalam lapangan, apa pun alasannya. “Tidak ada kata tolerir untuk kekerasan di dalam lapangan. Alasan apa pun tidak bisa digunakan untuk membenarkan tindakan tersebut. Itu harus ditegaskan,” tegasnya.

Erick Thohir: Evaluasi Total untuk LIB dan Manajemen Pertandingan

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi keras kerusuhan yang terjadi setelah laga panas Persib melawan Persija. Erick menyesalkan kericuhan tersebut dan meminta evaluasi total dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait manajemen pertandingan dan keamanan.

“Saya sangat menyesalkan kenapa masih terjadi keributan suporter, meskipun bukan di tengah pertandingan, namun setelah laga. Ini harus menjadi tanggung jawab dan evaluasi total LIB,” ujar Erick.

Erick menekankan pentingnya investigasi menyeluruh terhadap insiden ini, terutama terkait suporter yang bisa masuk ke lapangan dan melakukan kekerasan terhadap petugas keamanan. “Saya tunggu laporan dari LIB. Melihat video yang beredar, jelas terlihat bagaimana suporter turun ke lapangan dan menyerang para petugas secara brutal. Mengapa hal ini bisa terjadi? LIB harus menelusuri ini,” tambahnya.

Erick menegaskan, tidak ada tempat untuk kekerasan dalam sepak bola, dan semua pihak harus memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *