Connect with us

International

Koalisi Ensemble Pimpinan Macron Tumbang di Putaran Pertama Pemilihan Parlemen Prancis

Published

on

Koalisi Ensemble Pimpinan Macron Tumbang di Putaran Pertama Pemilihan Parlemen Prancis

Baca juga berita yang lain : International

PARIS (usmneews) – Koalisi Ensemble pimpinan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengalami kekalahan telak di putaran pertama Pemilihan Parlemen Prancis. Blok Partai National Rally (RN) yang dipimpin Marine Le Pen unggul jauh dari koalisi Macron.

Dilansir CNN, Senin (1/7/2024), Pemilihan Parlemen putaran pertama telah selesai pada Minggu (30/6) waktu setempat. Berdasarkan hasil perkiraan awal, blok RN menang dengan 34% suara, sementara koalisi sayap kiri New Popular Front (NFP) berada di urutan kedua dengan 28,1%, dan aliansi Ensemble pimpinan Presiden Macron merosot ke posisi ketiga dengan 20,3%.

Meskipun RN unggul dan memenangkan kursi terbanyak di Majelis Nasional, mereka mungkin tidak bisa mencapai 289 kursi Parlemen. Jumlah tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan mayoritas absolut. Kondisi ini menunjukkan bahwa Prancis mungkin sedang menuju parlemen yang menggantung dan ketidakpastian politik yang lebih besar.

Berdasarkan proyeksi sementara, setelah Pemilihan Parlemen putaran kedua pada hari Minggu depan, Koalisi RN akan memenangkan antara 230 dan 280 kursi dari 577 kursi. Jumlah itu meningkat dari 88 kursi di parlemen yang akan habis masa jabatannya. Sementara itu, Koalisi NFP diproyeksikan memperoleh antara 125 dan 165 kursi. Kemudian, Koalisi Presiden Macron tertinggal dengan antara 70 dan 100 kursi.

Macron pun sempat buka suara setelah partainya dikalahkan oleh Koalisi RN dalam Pemilu Parlemen Eropa awal bulan ini. Menurutnya, kondisi ini bisa membuat dia menghabiskan sisa tiga tahun masa jabatan presidennya dalam kemitraan yang canggung dengan perdana menteri dari partai oposisi.

Marine Le Pen juga memberikan komentar atas hasil Pemilihan Parlemen putaran pertama itu. Dia menekankan pemungutan suara putaran kedua yang digelar Minggu depan akan menjadi kuncinya.

“Demokrasi telah berbicara, dan rakyat Prancis telah menempatkan Partai Nasional dan sekutu-sekutunya di tempat pertama – dan secara praktis telah menghapus blok Macronist,” katanya kepada massa yang bergembira, seraya menambahkan, “Belum ada kemenangan yang diraih – dan putaran kedua akan menjadi penentu,” lanjutnya.

Dalam pidatonya di markas besar RN di Paris, Jordan Bardella, pemimpin partai tersebut yang berusia 28 tahun dan akan menjadi perdana menteri, menggemakan pesan Le Pen.

“Pemungutan suara yang berlangsung Minggu depan adalah salah satu yang paling menentukan sepanjang sejarah Republik Kelima,” kata Bardella.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Koalisi Ensemble Pimpinan Macron Tumbang di Putaran Pertama Pemilihan Parlemen Prancis dapat Anda temukan pada International dan di tulis oleh usmnews